Tips Memilih Lemari Anak

Seiring berjalannya waktu, anak Anda akan bertumbuh besar. Mereka tidak lagi seorang bayi, dan dalam perkembangannya–akan belajar untuk hidup mandiri. Sedikit demi sedikit, ajarkan mereka untuk menjaga kerapian rumah, salah satunya dengan menempatkan dan menyimpan pakaiannya sendiri. Kendati sebenarnya, Anda masih bisa memasukkan pakaian mereka ke lemari pribadi, tentu akan lebih baik jika membelikan mereka lemari pakaiannya sendiri; terutama jika anak Anda telah mulai besar dan memiliki kamar sendiri.

Adapun lemari dibutuhkan, terutama dalam fungsinya sebagai wadah penyimpanan yang dapat menjaga kerapian rumah. Apalagi, hal ini berkaitan dengan karakter anak yang cenderung berantakan dan belum peka terhadap kerapian sekitar.  Sebetulnya, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan saat akan membeli lemari. Toh biar bagaimana pun, pemilihan lemari pakaian anak yang baik juga akan “merangsangnya” untuk belajar hidup rapi. Keuntungan lain, yakni menunjang nilai estetis dan fungsi ruang.

Memang, proses pemilihan lemari pada dasarnya gampang-gampang susah. Di sini, Anda tidak boleh asal memilih–sebab banyak anak cenderung menginginkan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya. Entah dari segi desain, warna, dan masih banyak lagi–dewasa ini ada banyak kok desain lemari khusus anak-anak yang cantik dan memikat.

Nah, sebagai informasi, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda gunakan dalam rangka memilih lemari anak.

  1. Bahan

Kenali bahan penyusun dari lemari anak yang Anda pilih. Hal ini berkaitan dengan karakter mereka; yang masih sangat gemar bermain secara aktif. Untuk menjaga keamanan dan keselamatannya, disarankan Anda menghindari bahan-bahan keras dan berbahaya seperti kaca atau alumunium.

Bagaimana pun, kedua bahan tersebut bisa saja berisiko membuat mereka terluka. Sebaliknya, cobalah untuk memilih lemari berbahan kayu maupun plastik. Oh ya, jangan lupa untuk selalu mengamati bahan dasar dari lemari yang Anda pilih. Misalnya, dengan memastikan, permukaan kayu tidak memiliki coak atau justru lubang. Toh, kualitas kayu yang baik pada akhirnya akan menentukan awet atau tidaknya lemari yang dibeli.

Nah, sebagai pedoman tambahan, berikut beberapa tips memilih lemari berdasarkan kualitas bahan:

  • Pastikan lemari anak Anda terbuat dari bahan furnitur yang bergaransi dan jauh dari kesan murah. Memang, kualitas yang baik kerap berbanding lurus dengan harga yang mahal. Namun, itu tidak selalu menjadi patokan, kok.
    Jika Anda khawatir terhadap kualitas lemari, ada baiknya untuk membelinya berdasarkan brand atau merek. Jangan lupa, untuk meminta rekomendasi maupun referensi sebanyak-banyaknya dari internet, majalah, orang terdekat, atau penjualnya sekalipun!
  • Lemari plastik kerap jadi pilihan tepat untuk lemari anak. Hal tersebut didukung oleh banyak faktor, seperti halnya fleksibilitas (ringan, mudah dibawa, dan dipindahkan); mudah didapatkan (biasanya jenis lemari anak plastik banyak dijual di pasaran); memiliki model, motif, dan warna yang beragam (bahkan kerap dijual dengan motif kartun favorit yang disukai anak-anak); serta memiliki harga yang terjangkau.
    Adapun selain menjadi lemari pakaian, lemari plastik umumnya tersedia dalam banyak fungsi. Ini bisa meliputi temapt penyimpanan buku; mainan; hingga barang-barang maupun aksesori lain. Namun, ada baiknya–pertimbangkan dahulu kebutuhan Anda.
  1. Ukuran

Ada beragam aspek yang harus diperhatikan–ketika Anda memilih ukuran lemari. Berikut adalah penjabarannya.

  • Pilihlah yang sesuai dengan ketersediaan ruang. Untuk menjamin kenyamanan penghuninya, sebuah kamar tidak boleh terkesan sempit atau longgar. Nah, penataan lemari sendiri berkaita dengan hal ini. Cara mudahnya, jika kamar anak Anda memiliki ruang yang kecil, jangan memaksakan diri untuk membeli lemari yang besar–sekalipun Anda merasa, barang-barang anak Anda banyak sekali. Sebaliknya, cobalah untuk memilah-milah, mana baju yang kira-kira harus disimpan, dan mana yang tidak (lantaran sudah rusak atau kekecilan).
    Belilah lemari yang memang sesuai dengan ukuran ruang kamar anak. Selain menghindari dari risiko terlalu sumpek/sempit, cara ini juga akan berguna bagi kenyamanan visual si kecil. Kendati demikian, harus diingat bahwa fungsi lemari di sini adalah ruang untuk menyimpan pakaian. Karenanya, hindari pula membeli lemari yang kecil/sempit.
  • Selaraskan dengan fungsinya. Seperti yang telah disinggung, model lemari sendiri punya beragam fungsi. Untuk lemari yang ditujukan sebagai tempat penyimpanan buku, Anda dapat menggunakan lemari yang sudah berupa rak buku. Cara ini, tentu saja memudahkan Anda saat harus menempatkan buku-buku anak. Oh ya, jangan lupa menyesuaikan dengan tinggi anak Anda, ya. Hindari membeli lemari yang terlalu tinggi–sebab hanya akan menyulitkan anak saat menjangkaunya. Adapun untuk lemari penyimpanan mainan, Anda bisa menggunakan bentuk locker atau lemari susun yang mudah dibuka. Sama seperti jenis lemari anak pada umumnya–wajib menyesuaikan tingginya dengan anak-anak, ya.
  • Sesuaikan dengan usia anak. Usia anak memegang peranan penting yang memengaruhi keputusan Anda membeli lemari. Jika anak Anda tergolong dalam usia balita atau di bawah sepuluh tahun; maka Anda wajib membeli lemari berukuran kecil atau sedang. Membeli lemari yang terlalu tinggi atau besar, hanya akan menyulitkannya menjangkau benda-benda di dalam lemari–terutama pada rak paling atas. Bagaimana pun, lemari yang baik haruslah mampu menunjang anak untuk hidup rapi. Itu sebabnya, penting untuk memperhatikan ukuran lemari yang cukup dengan tinggi si kecil.
  1. Motif dan Warna

 Entah itu berupa lemari anak minimalis atau justru lemari anak karakter, apa pun jenis yang Anda pilih, wajib hukumnya untuk menyesuaikannya dengan konsep ruang. Ini mencakup pemilihan motif dan warna–yang mampu senada dengan ruang, sekaligus menunjang nilai estetis ruang. Sederhananya, pastikan lemari anak Anda berpadu dengan seimbang dan dinamis.

Di tengah beragamnya lemari pakaian dengan warna cerah (merah muda, biru muda, hijau, kuning, oranye, hingga ungu)–penting untuk tetap memperhatikan konsep ruang. Apakah warna-warna tersebut berpadu apik; menjadi focal point, atau justru “merusak pemandangan”? Seluruhnya harus Anda pertimbangkan dengan benar.

Adapun pendapat si kecil merupakan hal paling penting dalam memutuskan lemari anak apa yang akan Anda beli. Jika ada waktu, mintalah pendapat mereka dan ajaklah mereka memilih jenis pakaian yang disukainya. Tawarkan pada mereka tentang model lemari yang disukai. Hal ini tentu akan lebih baik, ketimbang Anda memutuskan segalanya sendiri. Toh, belum tentu anak Anda akan setuju dengan pilihan yang Anda buat, bukan?

Perihal motif, jangan lupa untuk mempertimbangkan hal-hal yang disukai oleh si anak. Ini meliputi tokoh maupun karakter kartun favorit kesukaannya, motif dan warna yang ia sukai, apa pun! Biasanya, cara seperti ini akan membuatnya senang dan menyukai kehadiran lemari baru di kamarnya.

  1. Harga Lemari

Sebenarnya, hal paling penting yang harus Anda perhatikan adalah dengan memastikan harga lemari yang akan Anda beli tidaklah melebihi bujet yang Anda miliki. Untuk yang satu ini, ada baiknya Anda kembali memperkirakan kisaran harga lemari tersebut. Memang, banyak merek furnitur renama cenderung menawarkan pilihan lemari anak yang dibanderol dengan harga relatif mahal. Namun, jangan patah semangat. Toh, Anda juga bisa kok mendapatkan alternatif yang lebih murah–misalnya dengan melakukan survei ke toko-toko furnitur lain; atau justru membelinya secara online.

Itulah beberapa tips yang harus Anda praktikkan dalam memilih lemari anak. Semoga berhasil!

 

 

Leave a Reply