Selain Menghemat Pengeluaran, Memasak di Rumah Bisa Menyembuhkan Stres

Menghilangkan Stress melalui Kegiatan Memasak di Rumah

Bagi kamu yang gemar makan, tidak ada yang lebih membahagiakan dari menikmati sepiring hidangan lezat yang bercita rasa tinggi. Sama halnya dengan orang-orang yang senang menghabiskan waktunya di dapur untuk memasak.

Kegiatan ini tak kalah menyenangkan dari menyantap makanan enak. Beberapa orang bahkan lebih antusias dalam menikmati proses memasak ketimbang melahap hasil masakannya sendiri.

Lalu apa saja sih manfaat kesehatan mental yang bisa didapat melalui kegiatan memasak? Untuk selengkapnya, simak ulasan Kania di bawah ini, ya!

Memasak Memicu Kreativitas

perempuan menggunting jamur untuk memasakshutterstock.com

Ini bukanlah hal yang mengherankan, sebuah riset berjudul Everyday Creative Activity as a Path To Flourishing menjelaskan kegiatan memasak sehari-hari dapat membuat seseorang merasa lebih bersemangat dalam menyambut hari-hari berikutnya. Dalam prosesnya, seseorang dituntut untuk mengerahkan kreativitas yang dimilikinya sehingga memunculkan perasaan rileks dan bahagia.

Menyempatkan waktu untuk menyalurkan kreativitas dan mengasah keterampilan melalui kegiatan memasak dapat menjadi sarana pemberdayaan diri. Sebagaimana yang disampaikan oleh Tamlin Conner, psikolog yang memimpin penelitian tersebut, kreativitas sangat berkaitan dengan perkembangan kemampuan emosional seseorang. Memasak pun menjadi resep untuk merawat diri.

Memasak Melatih Konsentrasi

tangan memotong tomat di talenan untuk memasakshutterstock.com

Kegiatan memasak melatih fokus dan konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu yang lantas membuat seseorang merasa berkuasa terhadap dirinya. Berbeda dengan kegiatan lain yang dilakukan di luar dapur yang mana cenderung terbatas. Saat memasak, seseorang memiliki kendali penuh atas tindakannya.

Siapa pun bebas menentukan takaran bumbu yang dipakai. Misalnya, seberapa asin atau gurih tumisan yang dibuat, serta tingkat kematangan apa yang baik dalam menggoreng daging sehingga tak merusak rasa.

Memasak Dapat Menyembuhkan Penyakit Mental

shutterstock.com

Seperti yang dilaporkan Wall Street Journal, karena efek psikologis ini, para psikolog dan terapis pun menjadikan kegiatan memasak sebagai suatu terapi untuk menyembuhkan berbagai penyakit mental. Adapun penyakit mental yang dimaksud, seperti ADHD, ketergantungan obat, dan eating disorders. 

Terapi memasak menerapkan metode “behavioral activation” yang bertujuan mengalihkan perasaan depresi dengan menumbuhkan motivasi untuk mencapai tujuan-tujuan baru. Para pasien dianjurkan mengikuti kelas memasak guna memfokuskan pikiran sehingga terhindar dari pengaruh emosi negatif.

Makanan dari Hasil Memasak Lebih Sehat

tangan memotong jamur di talenan untuk memasakshutterstock.com

Masih banyak keuntungan lainnya yang bisa diperoleh dari kegiatan memasak yang dilaksanakan secara rutin. Selain menghemat pengeluaran rumah tangga dengan memilih menu masakan yang lebih praktis, kualitas makanannya pun lebih higienis dan sehat.

Pakar nutrisi, Adam  Drewnowski, dalam penelitiannya Cooking at Home: A Strategy To Comply with U.S. Dietary Guidelines at No Extra Cost menyatakan orang yang rajin memasak di rumah memiliki Healthy Eating Index (Indeks Makan Sehat) yang cukup tinggi. Indeks ini mengukur seberapa seimbang porsi dari variasi makanan seperti buah, sayur-sayuran, dan lauk-pauk yang terdapat pada menu makanan sehari-hari.

daging rebus dan sayuran salad dalam bekal kacashutterstock.com

Indeks Makan Sehat bagi peserta yang memasak makanannya sendiri paling tidak tiga kali dalam seminggu dapat mencapai 67. Sementara yang memasak sampai enam kali seminggu memiliki indeks sebesar 74.

Jika khawatir dengan asupan kalori yang berlebih dari menu makanan yang dimasak, memasak sendiri sebenarnya adalah aktivitas yang dapat melangsingkan tubuh. Melansir Rider’s Digest, memasak merupakan pekerjaan rumah tangga yang mampu membakar 150 kalori per jamnya.

Memasak Sebagai Sarana Berkomunitas

dua wanita dan satu pria memasak bersama shutterstock.com

Selain itu, terapis kuliner Michal AviShai dalam Huffington Post pun menjelaskan manfaat memasak dalam konteks kehidupan berkomunitas. Menurutnya, memasak untuk orang lain merupakan kontribusi yang bersifat altruistik karena dapat membuat orang merasa terkoneksi satu sama lain. Kegiatan tersebut menjadi wujud kasih sayang yang dapat meningkatkan keintiman hubungan keluarga.

Untuk kamu yang gemar menekuni kegiatan memasak, pastinya tidak aneh lagi saat menyimak manfaat-manfaat di atas karena mungkin telah merasakannya secara langsung. Lalu bagaimana dengan kamu yang telah lama berniat belajar memasak? Meskipun sibuk, yuk, cobalah menyempatkan waktu untuk memasak di dapur setiap minggunya.

Bagi kamu yang sedang mencari aneka peralatan masak, kamu bisa menemukannya secara online di Dekoruma, lho! Dekoruma jual panci, spatula, cetakan jelly dan kue, wajan, dan lain sebagainya. Untuk kualitasnya pun tidak perlu diragukan lagi karena Dekoruma selalu mengutamakan yang terbaik. Yuk, langsung saja kunjungi laman Dekoruma!

Leave a Reply