Hemat Ruang, Begini Menentukan Desain Lemari Ergonomis

Lemari menjadi solusi untuk masalah penyimpanan di rumah. Mulai dari pakaian, buku, peralatan rumah tangga sampai peralatan dapur semuanya dapat disimpan secara rapi di dalam furnitur penyimpanan ini. Desain lemari biasanya ditentukan berdasarkan fungsinya, maka dari itu lemari pakaian memiliki bentuk yang menyesuaikan dengan sistem penyimpanan pakaian. Begitu pula dengan lemari yang digunakan untuk menjaga ketahanan perabot dapur dan peralatan rumah tangga.

Memilih berdasarkan kegunaan

Jika lemari pakaian biasanya tersusun atas ambalan yang membentuk ruang-ruang penyimpanan secara vertikal, dan tak luput dilengkapi ruang menggantung pakaian, lemari untuk menyimpan alat-alat kebersihan malah hadir tanpa kompartemen. Maka dari itu, langkah pertama yang perlu Anda lakukan dalam menentukan desain furnitur penyimpanan ini adalah mengetahui kebutuhanmu sehingga bisa mencari fungsi lemari yang sesuai.

Selain itu, perhitungkan kembali kapasitas penyimpanan lemari yang Anda butuhkan. Hal ini bergantung dengan seberapa banyak barang yang Anda miliki yang akan menentukan apakah kamu memerlukan lemari pakaian 2 pintu atau lemari pakaian 3 pintu. Nah, barulah Anda bisa mempertimbangkan desain furnitur penyimpanan seperti apa yang tepat untuk kebutuhan penyimpananmu.

Sesuaikan ukuran lemari dengan ukuran ruangan

Selain menyesuaikan kapasitas lemari dengan jumlah barang yang perlu disimpan, Anda juga harus memperhatikan luas dari ruangan. Panjang dan lebar furnitur penyimpanan ini mungkin saja cukup untuk ditempatkan di dalam ruangan, tapi bagaimana dengan tingginya? Pastikan desain yang Anda pilih tetap memberi tampilan proporsional di dalam ruangan, terutama saat disandingkan dengan furnitur lainnya.

Jika ruangan sudah didominasi dengan furnitur berukuran besar, ada baiknya untuk memilih desain lemari yang memanjang ke samping dibandingkan yang meninggi secara vertikal. Usahakan sebisa mungkin ruangan tetap terkesan luas sekalipun lemari menambah jumlah furnitur di dalam ruangan.

Lemari yang menempel ke dinding secara langsung memperlihatkan kesan lapang pada kamar tidur yang telah dipenuhi ranjang, meja, dan drawer. Jika Anda bingung di mana tempat terbaik untuk menempatkan furnitur ini, manfaatkan sudut-sudut ruangan yang masih kosong.

Pilih sistem organisasi penyimpanan yang paling maksimal

Jika Anda ingin memaksimalkan ruang penyimpanan di dalam lemari, pastikan Anda membeli produk yang menyediakan ruang penyimpanan yang optimal. Seperti untuk lemari pakaian, variasi ruang-ruang penyimpanan sangat menentukan kapasitas dari furnitur tersebut. Lemari pakaian harus bisa mengakomodasi kebutuhan penyimpanan berdasarkan jenis pakaian. Oleh karena itu, kompartemen pada furnitur tersebut haruslah bervariasi dan menampilkan beragam fungsi.

Pilihlah lemari yang memiliki kompartemen rak, laci, dan area gantung. Masing-masing sebaiknya memiliki porsi penempatan yang seimbang di dalam furnitur ini, guna menghindari ketidakseimbangan pada struktur lemari yang mana dapat membahayakan pemiliknya. Namun sebaiknya Anda juga memilih susunan kompartemen yang mudah diatur dan dipindah-pindah, sehingga bisa diatur sesuai kebutuhan.

Seberapapun maksimal ruang penyimpanan, apabila Anda tidak menerapkan teknik penyimpanan yang baik maka fungsinya akan sia-sia. Jika Anda ingin memaksimalkan ruang penyimpanan, simpanlah barang-barang dalam satu kompartemen berdasarkan katergori yang sama. Pada lemari pakaian, pipa penggantung sebaiknya dipasang setinggi mungkin sehingga menyisakan ruangan penyimpanan tambahan di bawahnya.

Jangan sampai Anda menyia-nyiakan ruang penyimpanan dengan percuma. Teknik penyimpanan tersebut juga bisa diterapkan pada furnitur penyimpanan yang berukuran lebih kecil.

Susunan rak yang ergonomis

Untuk jenis lemari tertentu, perhatikan susunan rak di dalamnya. Pilih lemari dengan susunan rak yang paling ergonomis. Anda bisa membayangkan terlebih dahulu bagaimana Anda mengatur penyimpanan di dalam furnitur tersebut nantinya. Tempatkanlah barang-barang yang akan lebih sering dipakai pada bagian bawah furnitur ini.

Pada lemari dapur, sebaiknya jarak antar rak memiliki ukuran sebesar 20-25 cm, sehingga peralatan dapur seperti wajan dan panci bisa tersimpan rapi di dalamnya. Kedalaman rak dalam furnitur penyimpanan ini juga sebaiknya diperhatikan, semakin dalam maka semakin luas ruang penyimpanannya. Kedalaman yang ideal untuk lemari dapur adalah 15-20 cm. Sama halnya dengan menyimpan pakaian di bagian dasar lemari pakaian, Anda juga sebaiknya menyimpan peralatan dapur yang paling sering digunakan di bagian depan rak dalam furnitur penyimpanan ini.

Ketersediaan laci penyimpanan dan storage tambahan

Jika memiliki laci penyimpanan, maka fungsi lemari pun akan lebih lengkap. Pakaian berbahan katun, peralatan masak, dan perlengkapan makan dan minum adalah jenis barang yang akan lebih rapi jika ditempatkan di dalam laci penyimpanan.

Terkadang jika harus menempatkan pakaian di dalam rak lemari, tumpukan pakaian yang tersusun rapi akan lebih mudah berantakan saat mulai pakaian mulai dipakai. Sedangkan, pada saat pakaian dilipat vertikal dan disusun rapi di dalam laci, maka akan lebih mudah terlihat dan saat diambil pun pakaian tetap tersusun dalam keadaan rapi. Laci juga sebaiknya ditempatkan pada bagian dalam furnitur penyimpanan yang paling mudah dijangkau sehingga penggunaannya lebih praktis.

Selain laci penyimpanan, ketersediaan area storage tambahan seperti rak khusus untuk menyimpan sepatu atau bumbu dapur juga dapat melengkapi fungsi dari furnitur penyimpanan ini. Dalam lemari pakaian, rak untuk sepatu tidak harus tersusun secara vertikal, laci yang dipasangi pipa-pipa logam juga dapat dimanfaatkan sebagai rak sepatu.

Sementara untuk lemari dapur, keberadaan rak bumbu dapat membantu menjaga kerapihan dalam penyimpanan peralatan dapur. Bumbu yang sebaiknya disimpan di dalam toples kaca atau plastik sangat bervariasi jenisnya sehingga sangat memakan tempat penyimpanan. Dengan adanya rak bumbu dapur, penyimpanannya bisa dikelompokkan sesuai jenisnya sehingga sangat membantu Anda saat memasak nantinya.

Ketahanan material

Pada akhirnya, jenis material yang paling menentukan kualitas desain lemari tersenut. Kualitas berhubungan dengan daya tahan, maka penting untuk mengetahui material jenis apa yang menyusun desain lemari tersebut. Pastikan furnitur penyimpanan yang Anda pilih terbuat dari material yang tahan lama, beberapa di antaranya kayu solid, kayu komposit, dan multipleks atau untuk harga yang lebih terjangkau, material seperti MDF dan particle board juga cukup awet.

Masing-masing dari material lemari ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kayu dan multipleks (plywood) merupakan material yang memiliki daya tahan paling tinggi dan mampu menopang bobot yang berat. Kayu yang digunakan sebagai material furnitur penyimpanan ini biasanya berasal dari kayu sungkai, jati, mahoni, dan kamper.

Multipleks sendiri merupakan kayu olahan yang tersusun dari lapisan kayu yang kemudian ditekan dalam tekanan tinggi. Dibandingkan kayu, material lemari jenis ini jauh lebih bersaing harganya dengan material-material lain seperti block board dan MDF yang mana ketahanannya jauh di bawah multipleks dan kayu.

Setelah menyimak tips di atas, pastinya Anda tidak lagi kesulitan dalam menentukan pilihan desain lemari apa yang terbaik untuk rumah Anda. Jika ingin memperoleh fungsi maksimal dari produk penyimpanan yang Anda pilih, ketahui juga bagaimana siasat memaksimalkan penyimpanan barang melalui artikel-artikel informatif tentang home & living di Dekoruma.com.

Dekoruma.com menyediakan beragam jenis lemari berkualitas yang menyesuaikan dengan kebutuhan keluarga modern. Coba pembelian furnitur yang lebih praktis dan menguntungkan secara online melalui Dekoruma.com sekarang juga!

Leave a Reply